Analisis Kondisi Pergerakan

Kamis, 14 Juli 2011

Analisis Kondisi Pergerakan
1. Kekuatan
a) Sebagai organisasi pengkaderan di ranah Organisasi Mahasiswa Ekstra Kampus Universitas Negeri Malang yang sekuler, menjadikan aktifis ekstra yang dilakukannya cukup mudah dikenal oleh masyarakat, terutama masyarakat luar kampus.
b) Sebagai Organisasi Mahasiswa Ekstra Kampus yang memiliki sense cukup kuat terhadap aktifitas keilmuan-keagamaan, & terhadap aktifitas social yang berpenghuni di Mushalla menjadikan daya tarik tersendiri bagi kalangan mahasiswa muslim, baik yang sudah memahami islam secara kaffah ataupun bagi yang baru sebagain dalam berproses memahami islam.
c) Adanya brand image PMII Sunan Kalijaga sebagai kumpulan orang-orang yang berhalauan ASWAJA dalam arti mempertahankan keutuhan NKRI & menerapkan nilai-nilai islam Indonesia seiring berkembangan budaya yang berlaku dalam setiap lokus berbangsa ini menjadi daya tarik tersendiri, terutama bagi mahasiswa baru.
2. Kelemahan
a) Belum adanya budaya profesionalitas di kalangan internal warga pergerakan, menjadikan ruang geraknya terbatas.
b) Belum adanya satu unit usaha sendiri yang mampu menghasilkan keuntungan, menjadikan permasalahan tersendiri dalam upaya menambah sarana & fasilitas, seperti computer, sound system, kendaraan ataupun buku-buku kepustakaan.
c) Masih lemahnya kemampuan skills manajerial kader, sehingga dalam mengawal kepentingan bersama yang sekupnya jauh lebih besar seringkali amburaduol.
d) Belum kuatnya jaringan dengan lembaga internal kampus menjadikan efek yang ditimbulkan dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan kurang maximum.
3. Ancaman
a) Tingginya biaya kuliah, mengakibtkan terjadinya proses percepatan belajar mahasiswa, sehingga kebanyakan mahasiswa cendrung study oriented. Dalam arti, yang seringkali digunakan dalam menilai kesuksesan seseorang adalah hanya di ukur dari IP tinggi dengan lulus cepat. Akibatnya, kepekaan terhadap permasalahan-permasalahan social menjadi menurun. Hal ini di tambai semakin sepinya ruang-ruang diskusi mahasiswa yang sebenarnya bisa digunakan sebagai sarana pembelajaran lain, terutama dalam mengasah kemampuan mahasiswa dalam hidup bermasyarakat nantinya.
b) Semakin kuatnya pengaruh gaya hidup mahasiswa yang cendrung permisif, konsumtif, & hedonis menyebabkan semakin tergerusnya nilai-nilai kebangsaan islam Indonesia.
4. Peluang
a) Memulai pembinaan sejak SMA & sederajat.
b) Melakukan upaya penyadaran terhadap masyarakat mengenai arti pentingnya pendidikan & kesehatan melalui sebuah forum diskusi kemahasiswaan dalam memperkaya wacana personality.
c) Menggalang adanya dukungan & kepercayaan dari kampus & masyarakat sekitar.

0 komentar:

Posting Komentar